Faktor Kunci VGA yaitu:
1.GPU (Graphic Processing Unit) atau VPU (Visual Processing Unit)
GPU / VPU adalah komponen dari VGA yang memiliki fungsi untuk mengolah gambar atau sering disebut juga sebagai chipset VGA. Ada 2 macam vendor yang sampai saat ini masih bertahan yaitu ATi dengan Radeon dan nVIDIA dengan GeForce. Dulu, istilah GPU sering digunakan untuk produk nVIDIA, sedangkan ATi menyebutnya sebagai VPU. VGA Card yang terbaru saat ini sudah memiliki 2 buah GPU. Yang perlu diperhatikan pada saat membeli VGA adalah kecepatan frekuensi GPU-nya atau lebih dikenal dengan istilah core clock / GPU clock. Semakin tinggi kecepatan clock-nya, maka semakin banyak data yang dapat diproses.

2.Memory
Memory pada VGA memiliki fungsi yang mirip dengan memory RAM, yaitu untuk menyimpan data sebelum dan sesudah diolah oleh GPU. Semakin besar memory yang dimiliki VGA, kinerjanya akan semakin bagus. Selain besar kecilnya memory kita juga harus melihat besar lebar busnya. Untuk itu lebih baik memilih VGA yang memiliki kecepatan bus dan kapasitas memory yang besar pula. Saat ini, lebar bus terdapat beberapa macam, yaitu 64-bit pada VGA low-end, 128-bit untuk mainstream, dan 256-bit untuk high-end. Kapasitas memory-nya pun bervariasi dari 128 MB sampai 768 MB. Perhatikan pula frekuensi memory-nya (biasanya tipe DDR2 400-800MHz, tipe GDDR3 memiliki frekuensi 800 MHz ke atas). Lihat dukungan terhadap dual channel maupun multi channel memory.

3.Slot yang digunakan
Slot yang digunakan oleh VGA ada 4 yaitu PCI (discontinue), AGP (discontinue), PCI Express x16, dan PCI Express x1 (merk Matrox). Setiap kita membeli VGA kita harus mengetahui slot yang digunakan. Slot PCI Express ada 2 macam, yaitu slot lama, versi 1.1 dan slot baru versi 2.0. Perbedaan versi berpengaruh terhadap kecepatannya.

4.Pixel dan Vertex Shader
Vertex shader dan pixel shader bersama-sama bekerja dalam proses rendering untuk menghasilkan pixel hasil tampilan akhir. Biasanya bekerja pada saat menampilkan objek tiga dimensi. Baik Direct3D, OpenGL, ataupun API 3D scene yang lain dapat memanfaatkan keduanya. Versi pada pixel shader maupun vertex shader selalu berkembang. Disesuaikan dengan perintah khusus yang dapat berjalan pada API terbaru.
Shader Model 3.0 adalah gabungan 2 teknologi yang digunakan pada DirectX 9.0, yaitu, Pixel Shader Model 3.0 dan Vertex Shader 3.0. Shader 3.0 ini lebih memungkinkan instruksi shader yang lebih panjang (65535 instruction) dan memungkinkan dynamic branching. Sedangkan, Shader 2.0 yang digunakan pada versi digunakan pada versi DirectX sebelumnya. Dengan shader length lebih terbatas (256 instruction) dan belum mendukung dynamic branching.

5.DirectX dan OpenGL
DirectX maupun OpenGL merupakan suatu driver yang mengandung Application Programming Interface (API). API tersebut digunakan sebagai penghubung antara hardware (kartu grafis) dan software. API ini memberikan akses aplikasi multimedia untuk memaksimalkan fitur hardware, seperti 3D Graphic Acceleration Chips dan Sound Card. API ini juga mengontrol grafis tingkat rendah, seperti 2D Graphic Acceleration, dukungan joystick, keyboard, maupun mouse, serta mengontrol suara.

6.Teknologi Display Energy
Teknologi ini dikembangkan untuk kartu grafis low-end dan middle-end agar mendapatkan kualitas yang cukup dengan harga yang terjangkau. nVIDIA telah mengembangkan teknologi yang disebut TurboCache, sedangkan ATi mengembangkan teknologi HyperMemory. Kedua teknologi ini mempunyai kemampuan yang sama, yaitu menggabungkan kapasitas dan bandwidth memory grafis dengan memory sistem yang mendukung alokasi dinamis. Namun, kelemahan dari teknologi ini, memory sistem akan berkurang dan dialokasikan ke kartu grafis.

Ref = (http://hic.stiki.ac.id/index.php?view=article&catid=45%3Avga&id=75%3Avga-card&tmpl=component&print=1&page=&option=com_content&Itemid=60)